2 Jul

Cara Membersihkan Bangunan Suci Ka'bah Di Masjidil Haram

Pencucian Kakbah adalah salah satu sunnah Nabi Muhammad SAW yang telah dilakukan sejak tahun 8 Hijriah pada saat penaklukan Kota Makkah. Proses pencucian Kakbah kini dilakukan satu tahun sekali yang biasa digelar setiap tanggal 15 Muharram. Dikutip dari Arab News, atas nama Raja Salman, Wakil Gubernur Wilayah Makkah, Pangeran Badr bin Sultan bin Abdul Aziz akan melakukan prosesi pencucian Kakbah pada 15 Muharram 1445 H atau bertepatan dengan hari ini, Rabu (2/8/2023).

Presidensi Umum Arab Saudi untuk Masjidil Haram dan Masjid Nabawi, Syeikh Abdulrahman Al-Sudais, berbagai pejabat, dan sekelompok warga juga akan ikut berpartisipasi dalam upacara pencucian Kakbah. Lantas, seperti apa proses pencucian Kakbah? Berikut ini penjelasannya.

Proses Pencucian Kakbah
Dalam proses persiapan pencucian Kakbah yang dilakukan pada Selasa (1/8/2023), Presidensi Umum Arab Saudi untuk Urusan Masjidil Haram dan Masjid Nabawi menaikkan bagian bawah kiswah atau penutup Kakbah, hal ini sebagaimana sunnah Rasulullah SAW. Saat proses pencucian Kakbah berlangsung, sebuah tangga digunakan untuk mengakses tempat suci dan penjaga gerbang Kakbah akan membuka bagian pintunya. Bagian dalam Kakbah selanjutnya dibersihkan lalu orang-orang yang hadir berdoa di dalamnya. Pihak Pemerintah Saudi juga mengadakan pameran virtual dengan menampilkan alat-alat yang digunakan untuk mencuci Kakbah. Tujuaannya agar memberi pengalaman bagi jemaah yang datang untuk sholat di Masjidil Haram dan Masjid Nabawi.

Bahan yang Digunakan untuk Mencuci Kakbah
Pada proses pencucian Kakbah terdapat sejumlah bahan dan alat khusus yang digunakan untuk menjaga kesuciannya. Dinding bagian dalam Kakbah akan dibersihkan dengan cara digosok perlahan menggunakan potongan kain yang dibasahi campuran air Zamzam dan minyak mawar. Selain itu, terdapat pula beberapa alat khusus yang kini digunakan untuk mencuci Kakbah sejak adanya wabah COVID-19. Wakil Presiden Kompleks Raja Abdul Aziz untuk Kiswah Ka'bah Suci, Pameran, dan Museum, Abdul Hamid bin Saeed Al-Maliki, menjelaskan beberapa bahan dan alat yang digunakan untuk mencuci Kakbah. "Benda itu terdiri dari sejumlah alat, antara lain empat galon ukuran 10 liter berisi campuran untuk mencuci Kakbah, empat kain yang dicelupkan ke dalam minyak wangi, wewangian bunga mawar, dan air mawar yang dicampur dengan air Zamzam," terang Abdul Hamid, dilansir dari laman Arab News. Ia menambahkan bahwa mawar dan wewangian amber juga ditambahkan ke dalam air Zamzam. Empat buah sapu jerami dengan gagang perak digunakan untuk membersihkan noda dan kotoran di dalam Kakbah sebelum dicuci. Abdul Hamid menerangkan, "Kami menggunakan empat pel berlapis perak untuk membersihkan dinding Kakbah yang tinggi dan tidak terjangkau. Kemudian empat helai kain dengan pegangan kayu digunakan untuk membersihkan lantai Kabah dan untuk mengeringkan air." Pencucian Kakbah dulunya dilakukan selama tiga kali dalam setahun. Selanjutnya berkurang menjadi dua kali setahun hingga kini menjadi satu kali setahun. Hal ini dilakukan karena struktur Kakbah telah dibangun lebih sempurna untuk mencegah kotoran dan debu yang masuk.